Rabu, 04 April 2018

Tutorial SAP 2000



         Balok merupakan suatu batang lurus dengan satu atau lebih tumpuan . Elemen balok merupakan elemen struktur yang paling umum ditemui dan banyak digunakan sebagai struktur pendukung lantai. Dalam tuturial ini saya menggunakan SAP 2000 versi 14.
Dalam contoh anilasa ini sebuah balok memiliki 2 bentang, dengan panjang masing-masing bentang 4m, memiliki beban merata sepanjang bentang (q)=2 ton/m dan beban terpusat (p) = 3 ton/m.
langsung saja masuk pada tutorial kali ini.

1.Langsung saja buka SAP 2000 kalian


Tutup saja tips pada startup tersebut dengan cara klik "OK"

2. Selanjutnya kita harus merubah satuan yang kita buat pada contoh soal diatas yaitu ton/m. untuk merubahnya klik kolom pada bagian kanan bawah dan carilah satuan untuk ton/m. untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini.


3. Setelah itu klik Menu file, pilih New Model atau bisa dengan menekan ctrl+n atau mengklik icon new model. setelah itu muncul kotak dialog model temple, pilih Model beam.


4. Selanjutnya pada kotak dialog beam isikan data-data dari konfigurasi balok tersebut.

  •     Number Of Spam (jumbalah bentang) = 2
  •     Span Lenght (panjang bentang) = 4



5. Setelah mengisikannya lalu klik "OK" maka akan tampak tampilan seperti gambar berikut


6. Selanjutnya mendenifisikan berat sendiri balok.
    karena berat sendiri balok tersebut diabaikan maka berat sendirinya = 0, untuk melakukannya,
  • Klik Menu Define 
 

  • Pilih Load Patterns

  • Setelah itu, isikan pada Self Weight Multiplier = 0, jika berat sendiri balok tidak diperhitungkan, jika berat sendiri balok diperhitungkan maka pada Self Weight Multiplier = 1 . klik Modify Load Pattern. klik "OK".
 

7. Setelah itu kita selanjutnya memasukkan beban-beban yang bekerja pada balok tersebut caranya adalah sebagai berikut ini:
  • Memasukkan beban terpusat
  • Klik batang yang akan diberi beban


Setelah itu pilih Menu Assign, selanjutnya pilih frame Loads, pilih Ponit maka akan muncul kotak dialog seperti dibawah ini


Selanjutnya pada Direction bisa digunakan gravity atau global Z dengan catatan pada directio menunjukkan arah bekerjanya beban, untuk global Z berat beben akan diberi tanda minus (-) dikarenakan arah Z menunjukkan beban bekerja dari bawah keatas.
  • Setelah itu pada kotak options pilih Add Exiting Loads, lalu pilih Absolute Distance From End-I
  • Isikan pada kotak distance kolom 1 = 2, catatan angka 2 merupakan titik pusat beban bekerja pada panjang batang 4 m
  • Selanjutnya isi pada kotak load beban terpusat (p) tersebut = 3 ton/m, lalu klik "ok"


  • Selanjutnya memasukkan beban merata
Klik batang yang akan diberi beban merata, cara memasukkannya sama dengan cara memasukkan beban terpusat pilih menu Assign, selanjutnya pilih frame Loads, pilih Dristributed maka akan muncul kotak dialog seperti dibawah ini

  • Setelah itu pada kotak options pilih Add Exiting Loads, lalu pilih Absolute Distance From End-I
  • Pada kotak distance tidak diisi
  • Selanjutnya isi pada kotak Uniform load beban merata (q) tersebut = 5 ton/m, lalu klik "ok"



Jika semua tahap tersebut telah terlaksanakan langkah selanjutnya menyimpan file tersebut dengan ctrl + s. selanjutnya menjalan kan analisa dengan cara tekan F5 atau dengan cara klik menu Analyze pilih Run Analysis.


Demikianlah tutorial kali ini sampai jumpa pada tutorial selanjutnya. muda-mudahan bermanfaat terimakasih

Kalian dapat mendownload modul SAP 2000 disini   dan disini
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar